a. Buku
inventaris
b. Kartu stok
c. Kartu permintaan/peminjaman alat/bahan
d. Buku catatan harian laboratorium
1.
Buku inventarisir
Keterangan:
No: diisi no urut alat dan bahan yang diinventarisir
Nama alat/bahan: diisi oleh nama dagang atau nama resmi alat dan bahan
yang dibeli. Syaratnya pengisian nama alat dan bahan harus konsisten.
Kode: diisi dengan kode alat dan bahan yang kita beli. Untuk
kode bisa mengikuti kode yang dibuat perusahaan tempat pembelian alat dan
bahan tersebut atau membuat kode sendiri.
Produsen: diisi dengan nama perusahaan yang membuat alat dan
bahan, bukan dengan nama toko.
Kondisi: diisi dengan jumlah barang yang dalam keadaan baik,
rusak atau hilang.
Keterangan: berisi informasi tambahan. Misalnya kenapa alat
tersebut hilang, dll.
Contoh:
Selain buku inventarisir kita juga
perlu membuat kartu inventarisir yang nantinya ditempel di depan lemari tempat
menyimpan alat dan bahan. Tujuan dari kartu inventarisir adalah untuk
memepermudah laboran dalam menyimpan alat dan bahan agar tetap rapi. Selain itu
kartu inventarisir berfungsi sebagai sarana peringatan dini terhadap alat atau
bahan lab yang hilang.
Formatannya hampir sama dengan buku inventarisir.
Aturan Penggunaan Buku Inventarisir
1. Buku inventarisir merupakan daftar yang memuat semua barang
milik lab. IPA yang dipakai dan ada hubungannya dengan kegiatan praktikum di
dalam lab.
2. Inventarisir dilakukan minimal sekali/semester.
Keterangan:
Spesifikasi: berisi ciri khas utama dari alat atau bahan yang kita
masukkan ke dalam kartu stok. Misalnya nama alatnya neraca empat lengan.
Spesifikasinya: ketelitian 0,1 gram, skala maksimum 311 gram, terbuat dari besi
tahan karat.
Tanggal: diisi dengan tanggal pengecekan barang tersebut
Keadaan Masuk: diisi dengan jumlah barang yang masuk atau dibeli
untuk laboratorium
Keadaan Keluar: diisi dengan jumlah barang yang dipakai di dalam
laboratorium
Keadaan Persediaan: diisi dengan jumlah alat/bahan yang disimpan di gudang
atau yang tidak dipakai (hanya sebagai cadangan)
Aturan penggunaan kartu stok
1. Kartu
stok merupakan catatan pergerakan transaksi keluar-masuk suatu bahan yang
terdapat di dalam lab.
2. Kartu stok diletakkan bersamaan/berdekatan dengan alat/bahan
yang bersangkutan.
3.
Pencatatan di kartu stok dilakukan
secara rutin dari hari ke hari.
Keterangan:
Praktikum Ke: diisi dengan no. urut praktikum yang dilakukan dalam satu
semester (diisi siswa)
Judul Praktikum: diisi dengan judul praktikum yang dilakukan sesuai
LKS (diisi siswa)
Kelompok: diisi dengan nama kelompok (diisi siswa)
Nama Anggota: diisi dengan nama anggota kelompok (diisi siswa)
*Kode: opsional dan diisi oleh laboran
**Ditandatangai oleh ketua kelompok dan laboran
Aturan penggunaan kartu peminjaman alat dan bahan
1. Kartu peminjaman alat dan bahan
berisi daftar alat/bahan yang diperlukan oleh suatu kelompok atau oleh guru
yang bersangkutan untuk melakukan sekali praktikum dan ditujukan kepada
laboran.
2. Pencatatan di kartu peminjaman alat
dan bahan dilakukan setiap akan melakukan praktikum.
Keterangan:
No.: diisi dengan no. urut praktikum yang dilakukan dalam satu
semester
Hari/Tanggal: diisi dengan hari/tanggal dilaksanakannya praktikum
Judul
Praktikum: diisi dengan judul praktikum
yang dilakukan
Kelas: diisi dengan nama kelas yang melakukan praktikum
Jam: diisi dengan jam pelaksanaan praktikum
Paraf: diisi dengan paraf laboran
Keterangan: diisi
dengan keterangan tambahan yang bisa dicantumkan
Aturan
penggunaan buku catatan harian laboratorium
1. Buku catatan harian lab. merupakan buku yang berisi daftar
kegiatan praktikum yang dilakukan di dalam lab.
2. Pencatatan di buku catatan harian lab. dilakukan secara
rutin dari hari ke hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar