NAMA : DEDE NOVA SILABAN
NIM : A1C111022
Soal mid semester(deadline hari rabu)
1. Jelaskan
manajemen standar lab yang ideal!
2. Buatlah
rubrik penilaian praktikum secara umum! Tentukan kategori praktikum berhasil
atau tidak berdasarkan rubrik yang anda buat!
3. Buatlah
desain lab yang inovatif utk pembelajaran pada jenjang sekolah menengah atas!
4. Buatlah
rubrik penilaian untuk laporan praktikum!
5. Mengapa
pentingnya manajemen lab dalam kaitannya dengan kurikulum 2013! (kata kunci :
produktif, inovatif dan kreatif)
6. Jelaskan
perbedaan yang mendasar pada laboratorium jenjang sekolah dasar dan sekolah
menengah pertama!
JAWABAN
1.
Manajemen
standar lab yang ideal dapat dilihat
dari :
A. Desain Laboratorium
Bagaimanakah bentuk laboratorum
yang ideal? Berapa besarkah ukurannya? Pertanyaan-pertanyaan ini tidak serta
merta dapat kita dijawab, karena sebuah laboratium dibangun untuk tujuan
tertentu. Artinya sebelum laboratoium itu dibangun harus tahu dulu untuk
keperluan apa dan untuk dipakai siapa laboratorium tersebut.
Pada umumnya bentuk, ukuran dan tata ruang suatu laboratorium didesain
sedemikian rupa sehingga pemakai laboratorium mudah melakukan aktivitasnya.
Disamping bentuk, ukuran laboratorium perlu mendapat perhatian, karena
fungsi laboratorium di sekolah-sekolah tidak hanya digunakan untuk percobaan
yang bersifat individual. Umumnya laboratorium digunakan untuk berbagai
kegiatan percobaan dalam konteks proses belajar mengajar. Jumlah siswa yang
melebihi kapasiitas ruangan laboratorium dalam satu kali percobaan akan
mengganggu kenyamanan dan jalannya percobaan atau aktivitas lainnya. Sebuah
laboratorium dengan ukuran lantai seluas 100 m2 dapat digunakan oleh sekitar 40
orang siswa, dengan rasio setiap siswa menggunakan tempat seluas 2,5 m2 dari
keseluruhan luas laboratorium.
Laboratorium
untuk keperluan praktikum mahasiswa membutuhkan ukuran lebih luas lagi,
misalnya 3 – 4 m2 untuk setiap mahasiswa.
1. Jenis Laboratorium
Seperti telah disinggung di
muka bahwa laboratirum dapat bermacam-macam jenisnya. Di sekolah menengah,
umumnya jenis laboratorium disesuaikan dengan mata pelajaran yang membutuhkan
laboratorium tersebut. Karena itu di sekolah-sekolah untuk pembelajaran IPA
biasanya hanya dikenal laboratorium fisika, laboratorium kimia dan laboratorium
biologi. Di SLTP mungkin hanya ada laboratorium IPA saja.
2. Tata Letak Laboratorium
Pemakai laboratorium hendaknya
memahami tata letak atau layout bangunan laboratorium. Pembangunan suatu
laboratorium tidak dipercayakan begitu saja kepada seorang arsitektur bangunan.
Bangunan laboratorium tidak sama dengan bangunan kelas. Banyak faktor yang
harus dipertimbangkan sebelum membangun laboratorium. Faktor-faktor tersebut
antara lain lokasi bangunan laboratorium dan ukuran-ukuran ruang.
B. Peranan Laboratorium
dalam Pembelajaran
Telah dibicarakan di muka bahwa
laboratorium memiliki peran sebagai tempat dilakukannya percobaan atau
penelitian. Di dalam pembelajaran sains, laboratorium berperan sebagai tempat
kegiatan penunjang dari kegiatan kelas. Bahkan mungkin sebaliknya bahwa yang
berperan utama dalam pembelajaran sain adalah laboratorium, sedangkan kelas
sebagai tempat kegiatan penunjang. Fungsi lain dari laboratorium adalah sebagai
tempat display atau pameran. Contohnya kita dapat menyaksikan adanya
sejumlah spesimen hewan atau tumbuhan yang sengaja dipampang untuk
pembelajaran. Kadang-kadang di dalam laboratorium juga dikoleksi sejumlah spesies
langka atau bahkan yang
sudah punah, baik yang
mikroskopis maupun yang makroskopis. Dalam hal ini laboratorium ternyata juga
dapat berperan sebagai musium kecil. Selain itu masih banyak lagi peranan
laboratorium, sebagai perpustakaan IPA, sumber-sumber IPA.
C. Fasilitas Laboratorium
Laboratorium yang baik harus
dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk memudahkan pemakai laboratorium
dalam melakukan aktivitasnya. Fasilitas tersebut ada yang berupa fasilitas umum
(utilities) dan fasilitas khusus. Fasilitas umum merupakan fasilitas yang dapat
digunakan oleh semua pemakai laboratorium contohnya penerangan, ventilasi, air,
bak cuci (sinks), aliran listrik, gas. Fasilitas khusus berupa peralatan dan
mebelair, contohnya meja siswa/mahasiswa, meja guru/dosen, kursi, papan tulis,
lemari alat, lemari bahan, dan ruang timbang, lemari asam, perlengkapan P3K,
pemadam kebakaran dll.
D. Personal
Agar kesinambungan daya guna
laboratorium dapat dipertahankan, laboratoratorium perlu dikelola secara baik.
Salah satu bagian dari pengelola lab ini adalah staf atau personal
laboratorium. Staf atau personal laboratorium mempunyai tanggunga jawab
terhadap efektifitas dan efisiensi laboratorium termasuk fasilitas, alat-alat
dan bahan-bahan praktikum. Pada sekolah menengah, biasanya laboratorium
dikelola oleh seorang penanggung jawab laboratorium yang diangkat dari salah
seorang guru IPA (fisika, kimia atau biologi). Di Perguruan Tinggi yang
bertindak sebagai panggung jawab laboratorium adalah kepala laboratorium yang
dapat diangkat oleh Ketua Jurusan atau Pimpinan Perguruan Tinggi, tergantung
status laboratoriumnya, apakah laboratorium pusat atau laboratorium Jurusan. Di
Sekolah Menengah, pengelola laboratorium bertanggung jawab kepada Kepala
Sekolah. Selain pengelola laboratorium biasanya terdapat pula seorang teknisi
laboratorium. Tugas teknisi laboratorium membantu penyiapan bahan-bahan /
alat-alat praktikum, pengecekan secara periodic, pemeliharaan dan penyimpanan
alat dan bahan.
E. Anggaran
Kelancaran kegiatan
laboratorium dan kesinambungan fungsionalisasi laboratorium sangat tergantung
kepada anggaran yang memadai. Penngertian anggaran disini adalah suatu proses
yang meliputi perencanaan sistematik untuk suatu kegiatan yang menghemat uang.
Untuk laboratorium sains anggaran harus sudah disiapkan dua atau tiga bulan
sebelum tahun ajaran baru dimulai, sehingga cukup waktu untuk pertimbangan,
pembatalan dan finalisasi pesanan-pesanan dann pengadaan alat. Urutan persiapan
anggaran untuk laboratorium sains yang dianjurkan sebenarnya tidak ada tata
cara yang standar disebabkan variasinya administrasi. Langkah-langkah berikut
ini sangat bermanfaat untuk dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran:
1.
Cek semua persediaan alat/bahan
2. Dengan bantuan guru senior
dan asisten laboratorium, mintakan informasi mengenai:
a. Barang habis tahunan
b.
Periode mana dari tahun ajaran, bahan habis tertentu dibutuhkan untuk digunakan
c.
Alat-alat yang mengalami kerusakan akut
d.
Alat-alat baru yang dibutuhkan pada tahun ajaran yang akan datang
e.
Alat/bahan yang rusak atau hilang
3.
Mencari informasi proyeksi penerimaan siswa pada tahun ajaran yang akan datang
4.
Pengecekan fasilitas laboratorium mencakup suplai air, listrik, gas dan
lain-lain
5.
Mengecek harga-harga alat/bahan pada saat ini dan memprediksi harga-harga
tersebut pada tahun mendatang
6.
Berdasarkan informasi di atas (1-5) dan hasil konsultasi dengan guru-guru IPA,
masing-masing guru senior menyiapkan daftar kebutuhan untuk tahun yang akan
datang. Daftar yang dibuat harus mencakup tipe alat, model dan jumlah yang
dibutuhkan. Secara umum daftar kebutuhan meliputi:
a.
Bahan habis
b.
Alat-alat gelas, plastik dan logam
c.
Specimen untuk biologi dan preparat mikro (microslide)
d.
ATK
e.
Dan lain-lain
7. Mendiskusikan hal-hal yang
penting dan kritis untuk penyelesaian kebutuhan alat/bahan tersebut dengan
melibatkan Kepala Sekolah dan guru senior.
F.Inventarisasi Alat dan Bahan
Untuk memudahkan pemeriksaan
alat dan bahan laboratorium perlu dilakukan inventarisasi yang sistematik.
Inventarisasi ini dapat dibuat pada suatu buku atau secara komputasi sebagai
daftar induk. Hal-hal yang umum diperlukan pada inventarisasai mencakup:
1.
Kode Alat/bahan
2.
Nama alat/bahan
3.
Spesifikasi alat/bahan (Merk, tipe, dan pabrik pembuat alat)
4.
Sumber pemberi alat dan tahun pengadaannya
5.
Tahun penggunaan
6.
Jumlah atau kuantitas
7. Kondisi alat, baik atau
rusak
2.instrumen penilaian praktikum berhasil atau tidak
NO
|
ASPEK KEGIATAN / KONDISI
|
Tidak (tidak ada)
|
Ya ( ada)
SKOR
|
KET
|
|||
4
|
3
|
2
|
1
|
||||
A
|
INSTRUMEN PENILAIAN SOP PRAKTIKUM BERHASIL / TIDAK
|
||||||
Praktikan melakukan seluruh
percobaan sesuai dengan prosedur kerja
|
Praktikan melakukan percobaan
sesuai dengan prosedur kerja
|
4
Praktikan
melakukan semua
langkah-langkah dalam praktikum
|
3
Praktikan melakukan prosedur kerja dengan beberapa gangguan
|
2
Praktikan melakukan
percobaan, diluar prosedur kerja
|
1
Praktikan tidak melakukan langkah- langkah
dalam praktikum
|
||
Praktikan
mengoperasikan/ merangkai alat dan
Bahan yang digunakan dalam praktikum
|
Praktikan mengoperasikan/ merangkai alat
dan
bahan
|
4
Praktikan
dapat mengoperasikan alat dan bahan
|
3
Praktikan dapat mengoperasikan atau merangkai alat dan bahan tapi dengan
ada beberapa gangguan
|
2
Praktikan menoperasikan alat dengan sesuka hati, tanpa mengetahui fungsi
alat tersebut
|
1
Praktikan
tidak dapat mengoperasikan alat dan bahan
|
||
Praktikan melakukan pengamatan, menuliskan data hasil pengamatan
Praktikan
menganalisis
data, menarik simpulan dan saran
|
Praktikan melakukan pengamatan,
menuliskan data hasilpengamatn
Praktikan menganalisis
data, menarik simpulan dan saran
|
4
Praktikan melakukan pengamatan,
menuliskan data hasilpengamatn
4
Praktikan dapat menganalisis
data, menarik simpulan dan saran
|
3
Praktikan
melakukan pengamatan tetapi tidak menuliskan data hasil pengamatan
3
Praktikan
dapat menganalisis data, tetapi tidak dapat menarik kesimpulan
|
2
Praktikan bermain main dalam melakukan
pengamatan dan asal menulis data hasil pengamatan
2
Praktikan
hanya dapat menganalisis sebagian data
|
1
Praktikan tidak melakukan pengamatan,
menuliskan data hasilpengamatn
1
Praktikan tidak menganalisis
data, tidak menarik simpulan dan saran
|
||
JUMLAH SKOR /
NILAI
|
|||||||
KETERANGAN:
SKOR: 1 = BURUK; 2 =KURANG;
3 = BAIK; 4 = SANGAT BAIK
|
desain lab yang inovatif utk pembelajaran pada
jenjang sekolah menengah atas
4. rubrik penilaian jurnal danlaporan
No
|
Aspek
|
Skor
|
Keterangan
|
1
|
Judul percobaan
|
0
1
2
|
Judul percobaan
tidak ditulis.
Judul percobaan
ditulis tetapi tidak tepat/sesuai dengan tema praktikum.
Judul percobaan
ditulis dan tepat.
|
2
|
Tujuan percobaan
|
2
2
|
Ditulis seperti pada
petunjuk praktikum.
Tujuan ditulis dalam
bentuk ABCD (audience, behaviour, condition, and degree)
|
3
|
Rumusan masalah
|
0
2
5
|
Rumusan masalah
tidak ditulis.
Rumusan masalah
ditulis tetapi tidak mengarah pada hubungan variabel manipulasi dan respon.
Rumusan masalah
ditulis dan mengarah pada hubungan variabel manipulasi dan respon.
|
4
|
Dasar teori
|
5
10
15
|
Memuat teori tetapi
kurang relevan dengan meteri praktikum asam-basa.
Memuat secara
singkat teori yang relevan dengan meteri praktikum.
Memuat secara
lengkap teori yang relevan dengan meteri praktikum.
|
5
|
Alat dan bahan
|
2
5
|
Alat dan bahan
ditulis namun tidak disertai dengan jumlah.
Alat dan bahan
ditulis lengkap disertai dengan jumlah dan ukuran.
|
6
|
Prosedur kerja
|
1
2
5
10
|
Ditulis seperti
petunjuk pada praktikum (menggunakan kata perintah).
Ditulis dengan
menggunakan kata kerja bukan kata perintah).
Ditulis lengkap
tanpa alur kerja.
Ditulis lengkap
beserta alur kerja.
|
7
|
Data pengamatan
|
5
7
|
Data yang ditulis
hanya kondisi sesudah perlakuan (setelah diberi indikator alami).
Data yang ditulis
mencakup kondisi sebelum dan sesudah perlakuan.
|
8
|
Diskusi dan
pembahasan
|
10
20
25
|
Membahas hasil
pengamatan tanpa menghubungkan dengan dasar teori.
Mengubungkan hasil
pengamatan dengan dasar teori namun tidak lengkap.
Menghubungkan hasil
pengamatan dengan dasar teori dan dilengkapi dengan bagan serta paragraf yang
mengarah pada simpulan.
|
9
|
Simpulan
|
5
10
|
Simpulan sesuai
dengan hasil praktikum tetapi tidak mengarah pada tujuan praktikum.
Simpulan sesuai
dengan hasil praktikum dan mengarah pada tujuan praktikum.
|
10
|
Daftar pustaka
|
2
3
5
|
Tidak semua sumber
pustaka ditulis.
Semua sumber pustaka
ditulis namun ada satu atau lebih sumber pustaka yang tata tulisannya kurang
benar.
Semua sumber pustaka
ditulis dan susunannya benar.
|
11
|
Jawaban petanyaan
|
5
|
Semua pertanyaan
yang ada dijawab dengan benar.
|
12
|
Laporan sementara
|
0
5
|
Laporan sementara
tidak dilampirkan.
Laporan sementara
dilampirkan.
|
13
|
lampiran
|
0
3
|
Lampiran foto
praktikum (sebelum dan sesudah praktikum) tidak dilampirkan.
Lampiran foto
praktikum dilampirkan.
|
14
|
Ketepatan waktu
mengumpulkan laporan
|
0
1
3
5
|
Laporan
menyerahkannya lebih dari satu minggu terlambat
Sampai satu minggu
terlambat
Sampai dengan dua
hari terlambat
Menyerahkan laopran
tepat waktu
|
manajemen lab
dalam kaitannya dengan kurikulum 2013 :
Pembelajaran kimia
merupakan pembelajaran yang
mengembangkan ranah kognitif, afektif, sekaligus psikomotor secara simultan. Beberapa
materi pelajaran kimia / IPA berupa prinsip-prinsip dasar yang memerlukan
pemahaman melalui pengalaman dan pengamatan langsung dalam laboratorium. Oleh
karena itu keberadaan laboratorium di sekolah sangat penting dalam mendukung
keberhasil-an pembelajaran kimia / IPA agar pemahaman anak didik terhadap
materi menjadi utuh dan komprehensif. ”belajar dengan melakukan” merupakan sarana belajar yang
efektif, artinya seseorang akan belajar efektif bila ia melakukan. Pemahaman
peserta didik terhadap materi ajar akan lebih efektif jika ia tidak hanya memperoleh
konsepnya, tetapi ia juga mampu menemukan konsep itu sendiri. Pentingnya laboratorium dalam menunjang pembelajaran
di kelas sangat diyakini oleh semua guru kimia / IPA. Manajemen lab yang
berkaitan dengan bagaimana menyela-raskan kegiatan praktikum dengan materi
praktikum dan ketersediaan alat dan bahan kimia juga relatif belum
memadai. Hal ini karena manajemen lab
yang efektif sangat menentukan besar kecilnya kontribusi lab dalam proses
pembela-jaran kimia / IPA, terutama pada pengembangan ranah afektif dan
psikomotor.
6.perbedaan yang mendasar pada
laboratorium jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yaitu desain
laboratorium, tataletak laboratorium dll. Tentu ukuran laboratorium SD dan SMP
berbeda, dan dapat kita lihat juga dari fasilitas-fasilitas dilaboratorium itu
sendiri, alat yang digunakan didalam labor SD terkesan alat praktek yang mereka
lihat sehari-hari,sederhana, yang tidak berbahaya,di SMP alat dan bahan yang
digunakan lebih lengkap dari siswa sekolah dasar, siswa SMP juga telah memiliki
pengetahuan yang lebih dari sekolah dasar.
bagus makasih banyak. kunjungi blogku pembahasanmipahartanto
BalasHapus